Bakat
musik pada David Foster sudah terlihat saat ia berumur 4 tahun. Ia
sudah mengetahui bunyi nada pada piano. Mengetahui hal tersebut, kedua
orang tua David Foster mengembangkan bakat musik anaknya dengan
memasukkannya pada sekolah musik piano. Dan pada umur 10 tahun, ia telah
berhasil menyelesaikan pelajaran musik piano klasik.
Selain kedua orang tua, guru band di SMP Landsown juga mempunyai peran yang besar dalam mengembangkan bakat musik David Foster. Oleh guru bandnya itu, ia diperbolehkan untuk memainkan alat musik yang berbeda secara bergantian setiap tiga bulan. Sehingga David Foster pun mahir menggunakan beberapa alat musik.
Saat
umur 12 tahun, David Foster membentuk band dengan musisi-musisi yang
ada di kotanya. Dan di umur 13 tahun dapat memperoleh penghasilan yang
lebih besar dari gaji ayahnya. Ia pun mendapat beasiswa di
Universitas Washington dan menjadi mahasiswa termuda.
Ketika
David Foster bergabung dengan band “The Strangers”, ia menetapkan untuk
pindah ke London, namun sebelumnya ia telah mendapat izin
dari orang tuanya karena terpaksa harus meninggalkan sekolah. Satu
minggu sebelum hari keberangkatannya ke London, David Foster mendapat
hadiah sebuah piano dari orang tuanya. Namun apa yang diharapkan
ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Selama tiga bulan di London,
tidak ada satupun audisi yang diterima, sehingga ia tidak mempunyai uang
lagi untuk biaya hidup. Akhirnya ia pun menyerah dan meminta uang pada
orang tuanya untuk biaya kembali ke Canada.
Suatu
malam, ayahnya bertanya pada David Foster tentang kesungguhannya di
bidang musik. Ayahnya berpesan, jika itu pilihan hidup David Foster,
maka ia harus berjuang untuk meraihnya. Tiga bulan setelah pembicaraan
itu, ayahnya pun meninggal dunia.
Di
tahun 1969, David Foster merantau ke Edmonton. Di sana ia bergabung
dengan band yang dipimpin oleh Tommy Banks. Selain bermain musik,
sebagai seorang remaja, David Foster juga menikmati masa remajanya dan
berteman dekat dengan beberapa teman wanita. Salah satu diantaranya
hingga melahirkan anak di luar nikah, namun setelah itu menghilang.
Suatu
malam saat bermain musik di suatu kelab malam, David Foster diajak
untuk bergabung dengan band yang dipimpin oleh Ronnie Hawkins. Ia juga
diminta untuk mencari vokalis wanita untuk grup musiknya itu. David
Foster mengajak BJ untuk bergabung. Merekapun pindah ke Toronto. David
Foster akhirnya menikah dengan BJ di usia 21 tahun, sedangkan BJ berumur tujuh tahun lebih tua darinya dan telah mempunyai seorang anak laki-laki. Namun David Foster dan BJ hanya bergabung selama enam bulan dengan band Ronnie Hawkins tersebut. Mereka pun kemudian kembali ke Vancouver.
Atas
usul BJ, mereka membentuk band baru bernama “Skylark”. Seorang produser
musik dari Los Angles tertarik dengan demo lagu mereka yang berjudul
“Wildflower”, dan akhirnya mendapat kontrak album dengan Capitol
Records. Lagu “Wildflower” dapat mencapai Top 10 Billboard. Uang muka
yang diberikan pihak Capitol Records digunakan untuk membeli mobil van
dan menyewa rumah. Namun nasib belum beruntung, saat mereka sedang
pergi, rumah mereka dimasuki perampok yang mengakibatkan semua isi rumah
hilang. Dan pada album kedua, mereka gagal sehingga band “Skylark” pun
bubar.
Pada
tahun1972, BJ mengandung anak pertama. Untuk dapat menghidupi keluarga,
David Foster bekerja di sebuah perusahaan musik sebagai pemain piano
yang mengiringi para audisi. Dan pada tahun 1973, BJ melahirkan seorang
anak perempuan, diberi nama Amy Skylark. Saat perusahaan musik tersebut
tutup, David Foster kemudian bekerja di The Record Plant dan ia dikenal
sebagai pemain musik rekaman. Di sana ia mengerjakan album beberapa
penyanyi diantaranya Barbra Streisand. Namun di sisi lain, kehidupan
rumah tangganya semakin renggang.
Saat
David Foster berada di puncak karir sebagai musisi rekaman, ia
memutuskan untuk merubah arah karirnya dengan menjadi produser musik.
Banyak pihak yang menyayangkan keputusannya itu, namun ia
telah mempunyai tekat yang bulat, walaupun pada awalnya tidak berjalan
baik karena hingga empat penyanyi yang diproduserinya, tidak satupun
yang berhasil sukses.
Pada
tahun 1978, David Foster bercerai dengan istrinya BJ. Namun beberapa
bulan kemudian, ia telah mendapat teman dekat wanita yang bernama
Rebecca, seorang pramugari. Dan mereka akhirnya menikah pada tahun 1979.
Dan
pada tahun 1979 tersebut, hasil kerjasama David Foster dengan Maurice
White, pendiri Earth Wind and Fire, akhirnya berhasil memperoleh piala
Grammy pertamanya dari lagu “After The Love Has Gone” yang dinyanyikan
oleh Earth Wind and Fire. Keberhasilan itu menjadi semangat bagi David
Foster untuk terus berkarya. Ia selalu berpegang pada naluri kreatifnya.
Hal ini menyebabkan dirinya sering dicap sebagai orang yang suka
mengatur, walaupun pada akhirnya mencapai hasil yang memuaskan.
Diantaranya sukses memproduksi album Chicago dan Peter Cetera.
Dari
pernikahannya dengan Rebecca, David Foster mempunyai tiga orang anak
perempuan, yaitu Sara yang lahir pada tahun 1981, Erin yang lahir pada
tahun 1982 dan Jordan yang lahir pada tahun 1984.
Pada tahun 1982, David Foster memperoleh piala Grammy untuk album “Dreamgirls”. Dan pada tahun 1984, ia kembali
berhasil memperoleh piala Grammy sebagai “Producer of The Year”. Pada
acara pesta penghargaan grammy tersebut, David Foster berkenalan dengan
Linda Thompson, seorang janda yang telah mempunyai dua orang anak
laki-laki, bernama Brandon dan Brody. David Foster jatuh cinta padanya.
Peristiwa itu menjadi penyebab perceraiannya dengan
Rebecca. Ia merasa telah menghancurkan kesakralan keluarga. Terlebih
lagi, ketika akhirnya David Foster menikah dengan Linda, hubungannya
dengan anak-anak dari pernikahan sebelumnya merenggang. Hal ini
disebabkan karena Linda tidak menyukai David Foster terlalu sering
berkomunikasi dengan anak-anaknya. David Foster merasa sangat sulit
untuk menyatukan dua keluarga. Ini menjadi penyesalan sepanjang
hidupnya.
Untuk
melarikan diri dari penyesalan yang ia rasakan, David Foster semakin
bekerja keras dalam berkarya. Ia selalu bekerja di studionya, bahkan di
hari Sabtu dan Minggu pun ia tetap bekerja. Dari hasil kerja kerasnya
tersebut, David Foster kembali berhasil memperoleh piala Grammy untuk
album Chicago pada tahun 1984. Dan piala Grammy kelima, ia peroleh pada
tahun 1986 untuk album Babra Streisand dengan lagunya yang berjudul “Somewhere”.
Linda, istrinya menganjurkan agar David Foster tidak bekerja di hari
Minggu. Dan ia pun berusaha untuk mengikuti anjuran istrinya.
Di
samping terus berkarya, David Foster juga mendirikan “David Foster
Foundation” bertujuan untuk menggalang dana bagi anak-anak yang
mengalami sakit kritis. Awalnya dana diperoleh dengan cara
menyelenggarakan pertandingan softball, tapi kemudian beralih dengan
cara menyelenggarakan konser musik.
Setelah
piala Grammy kelima diperoleh David Foster, selama empat tahun
kemudian, David Foster tidak pernah memperoleh piala Grammy berikutnya.
Hal ini membuat dirinya frustasi. Pada tahun 1990, untuk melarikan diri
dari rasa putus asanya, ia bersedia menjadi produser untuk album Natalie
Cole, walaupun harus bekerja sama dengan dua produser lainnya. Dan
tanpa disangka pula ternyata dari album Natalie Cole tersebut, David
Foster memperoleh tiga piala Grammy sekaligus melalui lagu
“Unforgettable” pada tahun 1991. David Foster pun kembali bangkit untuk
berkarya. Namun sebaliknya, kehidupan rumah tangganya semakin memburuk.
Beberapa
minggu setelah David Foster berhasil memproduser album Natalie Cole, ia
mendapat tawaran dari sahabatnya Kevin Costner untuk menggarap musik
film “The Bodyguard” dengan penyanyinya Whitney Houston. Saat itu ia
harus bersaing dengan musisi Paul Young. Lagu “I Will Always Love You”
yang pertama kali dinyanyikan oleh Dolly Parton di tahun 1974, setelah
melalui perubahan, dipilihnya sebagai lagu soundtrack film “The
Bodyguard”. Dan kembali David Foster memperoleh dua piala Grammy dari
album soundtrack Whitney Houston tersebut pada tahun 1993.
Kemudian
David Foster bekerja sama dengan Celine Dion dalam pembuatan albumnya.
Menurut pandangan David Foster, Celine Dion adalah seorang penyanyi yang
sangat “membumi”, ia tidak pernah merasa dirinya adalah seorang “Diva”.
Albumnya pun berhasil memasuki Top 10 dengan hit lagunya “My Heart Will
Go On”. Selain itu, David Foster juga pernah menjadi produser album
Madonna dengan hit lagunya “You’ll See” dan menjadi produser album
“History” Michael Jackson.
Dari
keberhasilan yang diperolehnya, David Foster telah mencapai puncak
dalam karirnya. Ia dapat memiliki beberapa rumah mewah, salah satunya
dengan luas 8,8 hektar. Ia juga mendirikan perusahaan rekaman “143”.
Pada
tahun 2002, kehidupan rumah tangga David Foster semakin tidak harmonis.
Ia belum juga bisa menyatukan dua keluarga. Terlebih lagi Linda
istrinya selalu memprioritaskan kedua anaknya dan tujuh anjingnya. David
Foster bahkan merasa hanya sebagai pencetak uang dalam rumah tangganya.
Untuk memperbaiki kehidupan rumah tangganya, mereka melakukan
perjalanan liburan dengan kapal pesiar dan juga melakukan terapi
pasangan suami istri. Namun hal tersebut tidak juga membuahkan hasil.
Akhirnya David Foster memutuskan untuk bercerai dengan Linda pada tahun
2005. Setelah bercerai dengan Linda, David Foster kembali dekat dengan
anak-anak dari pernikahan sebelumnya. Bahkan akhirnya ia dapat menemukan
anaknya yang lahir di luar nikah saat ia masih tinggal di Adminton.
Suatu
hari di tahun 2007, saat menghadiri pesta seorang sahabatnya yang
bernama Mohammed Hadid, David Foster dikenalkan dengan Yolanda, yang
ternyata adalah mantan istri Hadid. Namun keduanya tetap menjadi sahabat
walaupun telah bercerai. Lama kelamaan David Foster jatuh cinta pada
Yolanda, begitupun sebaliknya. Anak-anak David Foster juga sangat
menyukai Yolanda. David Foster yang saat itu telah berumur 58 tahun,
berkeinginan untuk menghabiskan sisa umurnya bersama Yolanda.
Pada
tahun 2008, teman-teman David Foster ingin mengadakan konser musik
untuk dirinya. Pada mulanya David Foster merasa ragu. Ia berpikir konser
penghormatan untuk dirinya sama saja dengan penghormatan terakhir
untuknya semasa hidup. Hal inilah yang membuat berat hatinya untuk
menyetujui. Terlebih lagi, sebenarnya David Foster telah memiliki
penyakit kelainan klep jantung yang tidak berfungsi. Penyakit itu baru
diketahuinya saat ia berumur 35 tahun. Namun David Foster tidak mau
melakukan operasi jantung, mengingat kemungkinan terburuk yang bisa
terjadi. Akhirnya pada bulan Mei 2002, “Konser Penghormatan David
Foster” dapat terwujud dan berjalan sukses.
Inilah
sekilas tentang perjalanan hidup David Foster. David Foster adalah
musisi sejati yang merasa dirinya tidak akan dapat lepas dengan musik.
Musik telah menyatu pada dirinya sejak berumur empat tahun. Ia juga
seorang produser musik hebat yang memiliki kemampuan untuk mencetak
“hit”. Hingga tahun 2008, David Foster telah meraih 15 piala Grammy, 1
piala Emmy dan 1 piala Golden Globe. Semua prestasi dan kesuksesan yang
diraih adalah hasil kerja kerasnya sejak ia masih berumur belasan tahun.
Dan itu didapat setelah ia mengalami jatuh bangun dalam karirnya. Kini,
David Foster sering diundang untuk menjadi pembicara di berbagai
universitas. Dalam pidatonya ia selalu berpesan bahwa untuk dapat meraih
cita-cita, kita harus tahu apa yang dilakukan untuk meraih cita-cita
tersebut. Jika kita tahu apa yang harus dilakukan, maka inilah penyebab
kegagalan dalam meraih cita-cita.
Sumber : http://gwmalipcoy.blogspot.co.id/2011/02/david-foster.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar