Jumat, 03 Juni 2016

Pianis Mendunia

David Foster, musisi dan produser musik, lahir pada tahun 1949. Ayahnya bernama Maurice, seorang musisi yang bekerja sebagai pengawas pemeliharaan kota, sedangkan ibunya bernama Eleanor adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat disiplin dalam mendidik anak-anaknya. Mereka tinggal di Pulau Vancouver, British, Colombia. David Foster adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara yang semuanya adalah perempuan.
          Bakat musik pada David Foster sudah terlihat saat ia berumur 4 tahun. Ia sudah mengetahui bunyi nada pada piano. Mengetahui hal tersebut, kedua orang tua David Foster mengembangkan bakat musik anaknya dengan memasukkannya pada sekolah musik piano. Dan pada umur 10 tahun, ia telah berhasil menyelesaikan pelajaran musik piano klasik.
          Selain kedua orang tua, guru band di SMP Landsown juga mempunyai peran yang besar dalam  mengembangkan bakat musik David Foster. Oleh guru bandnya itu, ia diperbolehkan untuk memainkan alat musik yang berbeda  secara bergantian setiap tiga bulan. Sehingga David Foster pun mahir menggunakan beberapa alat musik.
          Saat umur 12 tahun, David Foster membentuk band dengan musisi-musisi yang ada di kotanya. Dan di umur 13 tahun dapat memperoleh penghasilan yang lebih besar dari gaji ayahnya. Ia pun mendapat beasiswa di
Universitas Washington dan  menjadi mahasiswa termuda.
          Ketika David Foster bergabung dengan band “The Strangers”, ia menetapkan untuk pindah ke London, namun sebelumnya ia telah mendapat  izin dari orang tuanya karena terpaksa harus meninggalkan sekolah. Satu minggu sebelum hari keberangkatannya ke London, David Foster mendapat hadiah sebuah piano dari orang tuanya. Namun apa yang diharapkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Selama tiga bulan di London, tidak ada satupun audisi yang diterima, sehingga ia tidak mempunyai uang lagi untuk biaya hidup. Akhirnya ia pun menyerah dan meminta uang pada orang tuanya untuk biaya kembali ke Canada.
          Suatu malam, ayahnya bertanya pada David Foster tentang kesungguhannya di bidang musik. Ayahnya berpesan, jika itu pilihan hidup David Foster, maka ia harus berjuang untuk meraihnya. Tiga bulan setelah pembicaraan itu, ayahnya pun meninggal dunia.
          Di tahun 1969, David Foster merantau ke Edmonton. Di sana ia bergabung dengan band yang dipimpin oleh Tommy Banks. Selain bermain musik, sebagai seorang remaja, David Foster juga menikmati masa remajanya dan berteman dekat dengan beberapa teman wanita. Salah satu diantaranya hingga melahirkan anak di luar nikah, namun setelah itu menghilang.
          Suatu malam saat bermain musik di suatu kelab malam, David Foster diajak untuk bergabung dengan band yang dipimpin oleh Ronnie Hawkins. Ia juga diminta untuk mencari vokalis wanita untuk grup musiknya itu. David Foster mengajak BJ untuk bergabung. Merekapun pindah ke Toronto. David Foster akhirnya menikah dengan BJ di usia 21 tahun, sedangkan BJ  berumur tujuh tahun lebih tua darinya dan telah mempunyai seorang anak laki-laki.  Namun David Foster dan BJ hanya bergabung  selama enam bulan dengan band Ronnie Hawkins tersebut. Mereka pun kemudian kembali ke Vancouver.
Atas usul BJ, mereka membentuk band baru bernama “Skylark”. Seorang produser musik dari Los Angles tertarik dengan demo lagu mereka yang berjudul “Wildflower”, dan akhirnya mendapat kontrak album dengan Capitol Records. Lagu “Wildflower” dapat mencapai Top 10 Billboard. Uang muka yang diberikan pihak Capitol Records digunakan untuk membeli mobil van dan menyewa rumah. Namun nasib belum beruntung, saat mereka sedang pergi, rumah mereka dimasuki perampok yang mengakibatkan semua isi rumah hilang. Dan pada album kedua, mereka gagal sehingga band “Skylark” pun bubar.    
Pada tahun1972, BJ mengandung anak pertama. Untuk dapat menghidupi keluarga, David Foster bekerja di sebuah perusahaan musik sebagai pemain piano yang mengiringi para audisi. Dan pada tahun 1973, BJ melahirkan seorang anak perempuan, diberi nama Amy Skylark. Saat perusahaan musik tersebut tutup, David Foster kemudian bekerja di The Record Plant dan ia dikenal sebagai pemain musik rekaman. Di sana ia mengerjakan album beberapa penyanyi diantaranya Barbra Streisand. Namun di sisi lain, kehidupan rumah tangganya semakin renggang.
Saat David Foster berada di puncak karir sebagai musisi rekaman, ia memutuskan untuk merubah arah karirnya dengan menjadi produser musik. Banyak pihak  yang menyayangkan keputusannya itu, namun ia telah mempunyai tekat yang bulat, walaupun pada awalnya tidak berjalan baik karena hingga empat penyanyi yang diproduserinya, tidak satupun yang berhasil sukses.
Pada tahun 1978, David Foster bercerai dengan istrinya BJ. Namun beberapa bulan kemudian, ia telah mendapat teman dekat wanita yang bernama Rebecca, seorang pramugari. Dan mereka akhirnya menikah pada tahun 1979.
Dan pada tahun 1979 tersebut, hasil kerjasama David Foster dengan Maurice White, pendiri Earth Wind and Fire, akhirnya berhasil memperoleh piala Grammy pertamanya dari lagu “After The Love Has Gone” yang dinyanyikan oleh Earth Wind and Fire. Keberhasilan itu menjadi semangat bagi David Foster untuk terus berkarya. Ia selalu berpegang pada naluri kreatifnya. Hal ini menyebabkan dirinya sering dicap sebagai orang yang suka mengatur, walaupun pada akhirnya mencapai hasil yang memuaskan. Diantaranya sukses memproduksi album Chicago dan Peter Cetera.
Dari pernikahannya dengan Rebecca, David Foster mempunyai tiga orang anak perempuan, yaitu Sara yang lahir pada tahun 1981, Erin yang lahir pada tahun 1982 dan Jordan yang lahir pada tahun 1984.
Pada tahun 1982, David Foster memperoleh piala Grammy untuk album “Dreamgirls”. Dan pada tahun 1984, ia  kembali berhasil memperoleh piala Grammy sebagai “Producer of The Year”. Pada acara pesta penghargaan grammy tersebut, David Foster berkenalan dengan Linda Thompson, seorang janda yang telah mempunyai dua orang anak laki-laki, bernama Brandon dan Brody. David Foster jatuh cinta padanya. Peristiwa itu menjadi penyebab perceraiannya  dengan Rebecca. Ia merasa telah menghancurkan kesakralan keluarga. Terlebih lagi, ketika akhirnya David Foster menikah dengan Linda, hubungannya dengan anak-anak dari pernikahan sebelumnya merenggang. Hal ini disebabkan karena Linda tidak menyukai David Foster terlalu sering berkomunikasi dengan anak-anaknya. David Foster merasa sangat sulit untuk menyatukan dua keluarga. Ini menjadi penyesalan sepanjang hidupnya.
Untuk melarikan diri dari penyesalan yang ia rasakan, David Foster semakin bekerja keras dalam berkarya. Ia selalu bekerja di studionya, bahkan di hari Sabtu dan Minggu pun ia tetap bekerja. Dari hasil kerja kerasnya tersebut, David Foster kembali berhasil memperoleh piala Grammy untuk album Chicago pada tahun 1984. Dan piala Grammy kelima, ia peroleh pada tahun 1986 untuk album Babra Streisand dengan lagunya yang berjudul  “Somewhere”. Linda, istrinya menganjurkan agar David Foster tidak bekerja di hari Minggu. Dan ia pun berusaha untuk mengikuti anjuran istrinya.
Di samping terus berkarya, David Foster juga mendirikan “David Foster Foundation” bertujuan untuk menggalang dana bagi anak-anak yang mengalami sakit kritis. Awalnya dana diperoleh dengan cara menyelenggarakan pertandingan softball, tapi kemudian beralih dengan cara menyelenggarakan konser musik.
Setelah piala Grammy kelima diperoleh David Foster, selama empat tahun kemudian, David Foster tidak pernah memperoleh piala Grammy berikutnya. Hal ini membuat dirinya frustasi. Pada tahun 1990, untuk melarikan diri dari rasa putus asanya, ia bersedia menjadi produser untuk album Natalie Cole, walaupun harus bekerja sama dengan dua produser lainnya. Dan tanpa disangka pula ternyata dari album Natalie Cole tersebut, David Foster memperoleh tiga piala Grammy sekaligus  melalui lagu “Unforgettable” pada tahun 1991. David Foster pun kembali bangkit untuk berkarya. Namun sebaliknya, kehidupan rumah tangganya semakin memburuk.
Beberapa minggu setelah David Foster berhasil memproduser album Natalie Cole, ia mendapat tawaran dari sahabatnya Kevin Costner untuk menggarap musik film “The Bodyguard” dengan penyanyinya Whitney Houston. Saat itu ia harus bersaing dengan musisi Paul Young. Lagu “I Will Always Love You” yang pertama kali dinyanyikan oleh Dolly Parton di tahun 1974, setelah melalui perubahan, dipilihnya sebagai lagu soundtrack film “The Bodyguard”. Dan kembali David Foster memperoleh dua piala Grammy dari album soundtrack Whitney Houston tersebut pada tahun 1993.
Kemudian David Foster bekerja sama dengan Celine Dion dalam pembuatan albumnya. Menurut pandangan David Foster, Celine Dion adalah seorang penyanyi yang sangat “membumi”, ia tidak pernah merasa dirinya adalah seorang “Diva”. Albumnya pun berhasil memasuki Top 10 dengan hit lagunya “My Heart Will Go On”. Selain itu, David Foster juga pernah menjadi produser album Madonna dengan hit lagunya “You’ll See” dan menjadi produser album “History” Michael Jackson.
Dari keberhasilan yang diperolehnya, David Foster telah mencapai puncak dalam karirnya. Ia dapat memiliki beberapa rumah mewah, salah satunya dengan luas 8,8 hektar. Ia juga mendirikan perusahaan rekaman “143”.  
Pada tahun 2002, kehidupan rumah tangga David Foster semakin tidak harmonis. Ia belum juga bisa menyatukan dua keluarga. Terlebih lagi Linda istrinya selalu memprioritaskan kedua anaknya dan tujuh anjingnya. David Foster bahkan merasa hanya sebagai pencetak uang dalam rumah tangganya. Untuk memperbaiki kehidupan rumah tangganya, mereka melakukan perjalanan liburan dengan kapal pesiar dan juga melakukan terapi pasangan suami istri. Namun hal tersebut tidak juga membuahkan hasil. Akhirnya David Foster memutuskan untuk bercerai dengan Linda pada tahun 2005. Setelah bercerai dengan Linda, David Foster kembali dekat dengan anak-anak dari pernikahan sebelumnya. Bahkan akhirnya ia dapat menemukan anaknya  yang lahir di luar nikah saat ia masih tinggal di Adminton.
Suatu hari di tahun 2007, saat menghadiri pesta seorang sahabatnya yang bernama Mohammed Hadid, David Foster dikenalkan dengan Yolanda, yang ternyata adalah mantan istri Hadid. Namun keduanya tetap menjadi sahabat walaupun telah bercerai. Lama kelamaan David Foster jatuh cinta pada Yolanda, begitupun sebaliknya. Anak-anak David Foster juga sangat menyukai Yolanda. David Foster yang saat itu telah berumur 58 tahun, berkeinginan untuk menghabiskan sisa umurnya bersama Yolanda.
Pada tahun 2008, teman-teman David Foster ingin mengadakan konser musik untuk dirinya. Pada mulanya David Foster merasa ragu. Ia berpikir konser penghormatan untuk dirinya sama saja dengan penghormatan terakhir untuknya semasa hidup. Hal inilah yang membuat berat hatinya untuk menyetujui. Terlebih lagi, sebenarnya David Foster telah memiliki penyakit kelainan klep jantung yang tidak berfungsi. Penyakit itu baru diketahuinya saat ia berumur 35 tahun. Namun David Foster tidak mau melakukan operasi jantung, mengingat kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Akhirnya pada bulan Mei 2002, “Konser Penghormatan David Foster” dapat terwujud dan berjalan sukses.
Inilah sekilas tentang perjalanan hidup David Foster. David Foster adalah musisi sejati yang merasa dirinya tidak akan dapat lepas dengan musik. Musik telah menyatu pada dirinya sejak berumur empat tahun. Ia juga seorang produser musik hebat yang memiliki kemampuan untuk mencetak “hit”. Hingga tahun 2008, David Foster telah meraih 15 piala Grammy, 1 piala Emmy dan 1 piala Golden Globe. Semua prestasi dan kesuksesan yang diraih adalah hasil kerja kerasnya sejak ia masih berumur belasan tahun. Dan itu didapat setelah ia mengalami jatuh bangun dalam karirnya. Kini, David Foster sering diundang untuk menjadi pembicara di berbagai universitas. Dalam pidatonya ia selalu berpesan bahwa untuk dapat meraih cita-cita, kita harus tahu apa yang dilakukan untuk meraih cita-cita tersebut. Jika kita tahu apa yang harus dilakukan, maka inilah penyebab kegagalan dalam meraih cita-cita.
 
 
Sumber : http://gwmalipcoy.blogspot.co.id/2011/02/david-foster.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar